File: Pelabuhan Teluk Lamong Siap dioperasikan
Category: editorial October 07, 2019. Credit:DESCRIPTION (EN)
Several port security officers were passing by motorbikes at the new dock in Teluk Lamong Terminal, Gresik Regency, Wednesday (7/5). The port, which is designed with international class, is in the final stages of completion and is planned to be operational in July 2014. The Mega Project initiated by PT Pelindo III began construction in 2010, as an expansion and additional capacity from the Port of Tanjung Perak, Surabaya. The first phase of the Teluk Lamong Terminal was built on an area of 38.8 hectares at a cost of around Rp 3.4 trillion. This seaport, equivalent to Singapore, is equipped with two side piers, each with a length of 500x50 meters and 450x30 meters. Then the second phase of construction with a total area of 50 hectares in 2016 and will continue to be built until it reaches an area of 386.12 hectares. Besides being equipped with modern equipment, Teluk Lamong Terminal will also be supported by an Automated Container Transporter (ACT). To supply large electricity needs, the Teluk Lamong Terminal will also be equipped with its own Gas Power Plant (PLTG) which is planned to be built in the terminal area. The Teluk Lamong Terminal will be used for international and domestic container handling and international dry bulk.-JP / Wahyoe Boediwardhana / Adi / 19
DESCRIPTION (ID)
Beberapa petugas keamanan pelabuhan tengah melintas menggunakan sepeda motor di dermaga baru Terminal Teluk Lamong, Kabupaten Gresik, Rabu (7/5). Pelabuhan yang didesain berkelas internasional ini tengah dalam tahap akhir penyelesaian dan rencananya akan dioperasikan pada Juli 2014. Mega proyek yang digagas oleh PT Pelindo III ini mulai dibangun pada tahun 2010, sebagai perluasan dan penambahan kapasitas dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pembangunan Terminal Teluk Lamong tahap pertama dibangun di atas lahan seluas 38,8 hektar dengan menelan biaya sebesar sekitar Rp 3,4 triliun. Pelabuhan laut setara dengan Singapura ini dilengkapi dua sisi dermaga, masing-masing sepanjang 500x50 meter dan 450x30 meter. Disusul kemudian pembangunan tahap kedua dengan luas total mencapai 50 hektar pada tahun 2016 dan akan terus dibangun hingga mencapai luas 386,12 hektar. Selain dilengkapi dengan alat-alat modern, Terminal Teluk Lamong juga akan didukung oleh Automated Container Transporter (ACT). Untuk menyuplai kebutuhan listrik yang besar, Terminal Teluk Lamong juga akan dilengkapi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) sendiri yang rencananya akan dibangun di kawasan terminal tersebut. Terminal Teluk Lamong akan difungsikan untuk penanganan petikemas internasional dan domestik serta curah kering internasional.-JP/Wahyoe Boediwardhana/Adi/19