File: Ship to Shore Crane Modern Buatan Finlandia Lengkapi Pelabuhan Teluk Lamong
Category: editorial October 07, 2019. Credit:DESCRIPTION (EN)
The Korean Express ship from Jeju, South Korea, is unloading two Ship to Shore Crane (STSC) units ordered by PT Pelindo III from Finland, at the new port of Teluk Lamong Terminal, Surabaya, Monday (12/5). This tool will then be installed and ready for operation in about one month. These two STSC units are part of 10 STSC units and 20 Automated Stacking Crane (ASC) units, which were ordered by PT Pelindo III to modernize the international port of Teluk Lamong Surabaya. It is planned that this port will be tested in July 2014 and will be fully operational in September 2014. The port loading and unloading tool purchased with a loan of around Rp 1.4 trillion, is the most sophisticated loading and unloading tool in Eastern Indonesia, with a loading and unloading capability of up to 35 boxes per hour and is claimed to be very environmentally friendly because it is driven by electricity. This tool was brought in to anticipate the soaring flow in and out of containers through the Port of Tanjung Perak in Surabaya ahead of the 2015 Asean Economic Community (AEC) implementation. JP / Wahyoe Boediwardhana / Adi / 19
DESCRIPTION (ID)
Kapal laut Korea Express dari Jeju, Korea Selatan, tengah membongkar dua unit Ship to Shore Crane (STSC) yang dipesan PT Pelindo III dari Finlandia, di pelabuhan baru Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Senin (12/5). Alat ini selanjutnya akan diinstal dan siap dioperasikan sekitar satu bulan ke depan. Dua unit STSC ini merupakan bagian dari 10 unit STSC dan 20 unit Automated Stacking Crane (ASC), yang dipesan oleh PT Pelindo III untuk modernisasi pelabuhan internasional Teluk Lamong Surabaya. Rencananya pelabuhan ini akan diujicoba Juli 2014 mendatang dan dioperasikan penuh pada September 2014. Alat bongkar muat pelabuhan yang dibeli dengan dana pinjaman sekitar Rp 1,4 triliun tersebut, merupakan alat bongkar muat paling canggih di wilayah Indonesia Timur, dengan kemampuan bongkar muat hingga 35 box per jam dan diklaim sangat ramah lingkungan karena digerakkan dengan tenaga listrik. Alat ini didatangkan untuk mengantisipasi melonjaknya arus keluar masuk peti kemas melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjelang pelaksanaan Asean Economic Community (AEC) 2015.-JP/Wahyoe Boediwardhana/Adi/19