File:Peternak ayam petelur Kabupaten Blitar rugi jutaan rupiah per hari
Category: editorial October 07, 2019. Credit:DESCRIPTION (EN)
A worker is carrying freshly harvested chicken eggs from a laying hen cage to a warehouse, at an egg-producing center in Jatisari Village, Kademangan District, Blitar Regency, Saturday (4/4). Laying hens plasma farmers who depend on pultry shops, cooperatives and core companies, are currently losing hundreds of thousands to millions of rupiah per day because the selling price of eggs has dropped to Rp 13 thousand per kilogram, while the price of concentrate for chicken feed continues to rise following an increase in policy the price of fuel oil last week. Blitar Regency supplies 30 percent of the national egg needs with a population of more than 15 million laying hens. -JP / Wahyoe Boediwardhana / Adi / 19
DESCRIPTION (ID)
Seorang pekerja tengah membawa telur-telur ayam yang baru dipanen dari kandang ayam petelur ke gudang, di sentra penghasil telur di Desa Jatisari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Sabtu (4/4). Peternak plasma ayam petelur yang bergantung pada pultry shop, koperasi maupun perusahaan inti, saat ini mengalami kerugian ratusan ribu hingga jutaan rupiah per hari karena harga jual telur yang anjlok mencapai Rp 13 ribu per kilogram, sementara harga konsentrat untuk pakan ayam terus naik menyusul kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak minggu lalu. Kabupaten Blitar menjadi penyuplai 30 persen kebutuhan telur nasional dengan populasi lebih dari 15 juta ekor ayam petelur.-JP/Wahyoe Boediwardhana/Adi/19
